Odisseia
Odisseia (/ˈɒdɪsi/:[1] dalam bahasa Yunani Kuno: 'Ὀδύσσεια, diahlihaksarakan: Odýsseia) adalah salah satu dari dua puisi epik besar Yunani Kuno yang dikaitkan dengan Homer. Karya ini adalah salah satu karya sastra tertua yang masih dibaca secara luas oleh khalayak modern. Seperti Iliad, puisi ini dibagi menjadi 24 buku. Iliad dan Odisseia merupakan dua puisi epik utama Yunani yang dikatakan ditulis oleh Homeros, seorang penyair buta dari Ionia. Odisseia merupakan sebuah karya yang menceritakan tentang peristiwa yang terjadi setelah Perang Troya di Troya.
Odisseia awalnya ditulis dalam bahasa Yunani Homerik sekitar abad ke-6 SM, tetapi menjadi bagian dari kanon sastra Yunani. Pada masa kuno, kepenulisan Homer atas puisi ini tidak dipertanyakan, tetapi dalam kajian kontemporer, mayoritas sarjana berpendapat bahwa Iliad dan odiseia disusun secara terpisah dan bahwa cerita-cerita ini berkembang sebagai bagian dari tradisi lisan yang panjang. Mengingat tingkat buta huruf yang tinggi pada waktu itu, puisi ini lebih sering dipertunjukkan oleh seorang aoidos atau rhapsode daripada dibaca.
Tema-tema penting dalam puisi ini termasuk konsep nostos (νόστος; "kepulangan"), pengembaran, xenia (ξενία; "persahabatan tamu"), pengujian, dan pertanda. Para sarjana masih merenungkan signifikansi naratif dari kelompok-kelompok tertentu dalam puisi ini, seperti perempuan dan budak, yang memiliki peran lebih menonjol dalam epik ini dibandingkan dengan banyak karya sastra kuno lainnya. Fokus ini sangat menonjol ketika dibandingkan dengan Iliad, yang berpusat pada aksi para prajurit dan raja selama Perang Troya.
Odisseia dianggap sebagai salah satu karya paling signifikan dalam kanon Barat. Terjemahan pertama Odisseia ke dalam bahasa Inggris dilakukan pada abad ke-16. Adaptasi dan reinterpretasi terus diproduksi dalam berbagai media. Pada tahun 2018, ketika BBC Culture mengadakan jajak pendapat kepada para ahli di seluruh dunia untuk mencari narasi sastra yang paling abadi, Odissseia berada di peringkat pertama.
Sinopsis
Setelah Perang Troya, semua raja Yunani kembali ke kerajaannya. Kecuali Odisseus, Raja Ithaka yang dalam perjalanan pulangnya. Dia ditangkap oleh nimfa Kalipso. Ithaka tidak memiliki raja pada masa itu, beberapa orang jahat mencoba menjadi raja dan menikahi Ratu Penelope. Sang Ratu dan anaknya, pangeran Telemakhos masih menunggu Odisseus. Telemakhos meninggalkan Ithaka untuk mencari ayahnya. Perjalanan Odisseus berlangsung lama dan memakan waktu 20 tahun. Dia dan pengikutnya dihambat setiap kali oleh dewi, kiklops (raksasa bermata satu), penyihir, makhluk besar, siren dan lain lain. Tetapi Odisseus sangat cerdik dan selalu menemukan solusi. Setelah 20 tahun Odisseus akhirnya pulang ke Ithaka. Dia menyamar sebagai pengemis karena banyak orang jahat mau membunuhnya untuk mencuri takhta. Sang Ratu mengatur sebuah pertandingan panah. Yang mana setiap peserta harus melewati sebuah tantangan dalam berpanah. Pemenangnya akan menjadi raja. Hanya pengemis itu yang berhasil melalui tantangan tersebut. Kemudian pengemis mengungkapkan identitasnya. Odisseus dibantu keluarganya berperang melawan orang jahat di kerajaannya.
Pranala luar
- Odisseia di Perseus Project:
- ^ "Odyssey diarsipkan pada 16 Februari 2021 di situs Wayback Machine". Cambridge Dictionary. Cambridge University Press, 2023