Agus Musin Dasaad: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k -> Tidak menambahkan ikon bendera sesuai dengan aturan MOS:BENDERAINFOBOX |
||
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5: | Baris 5: | ||
|caption = |
|caption = |
||
|birth_name = |
|birth_name = |
||
|birth_date = {{Birth date|1905|8 |
|birth_date = {{Birth date|1905|8|25}} |
||
|birth_place = |
|birth_place = [[Sulu]], [[Pemerintahan Insuler Amerika Serikat di Filipina]] |
||
|death_date = {{Death date and age|1970|11|11|1905|8|3|25}} |
|death_date = {{Death date and age|1970|11|11|1905|8|3|25}} |
||
|death_place = |
|death_place = |
||
|nationality = |
|nationality = Indonesia |
||
|other_names = |
|other_names = |
||
|alma_mater = |
|alma_mater = |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
}} |
}} |
||
'''Agus Musin Dasaad''' ({{lahirmati|[[Filipina]]|25|8|1905||11|11|1970}}) adalah seorang konglomerat pada masa awal berdirinya [[Republik Indonesia]]. |
'''Agus Musin Dasaad''' ({{lahirmati|[[Sulu]], [[Filipina]]|25|8|1905||11|11|1970}}) adalah seorang konglomerat pada masa awal berdirinya [[Republik Indonesia]]. Dia merupakan pemilik Dasaad Musin Concern, sebuah konglomerasi yang memainkan peranan cukup penting pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Dasaad juga merupakan anggota [[Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan|BPUPKI]]<ref>Yudi Latif, Negara Paripurna, 2016</ref> dan dikenal sebagai donatur perjuangan [[Soekarno]].<ref>Cindy Heller Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, 1965</ref> |
||
== Kehidupan == |
|||
Dasaad lahir di Sulu, Filipina pada tanggal 28 Mei 1905. Ayahnya berasal dari keluarga pedagang di [[Suku Lampung|Lampung]], sedangkan ibunya dari [[Bangsamoro|Sulu]].<ref>Richard Robison, Indonesia: The Rise of Capital, 2009</ref> Di usianya yang baru menginjak satu tahun, keluarganya pergi merantau dan menetap di [[Lampung]]. Ia menghabiskan masa kecil dan pendidikan dasarnya disana, hingga kemudian masuk sekolah dagang di [[Singapura]]. |
|||
Dasaad merupakan putra pasangan pengusaha asal [[Menggala]], [[Lampung]] (ayah) dan [[Moro]], [[Filipina]] (ibu).<ref>Warta Ekonomi, Volume 3, 1992</ref> Dia merupakan seorang otodidak yang mengembangkan bisnisnya dari bawah. Dia merupakan pemilik Dasaad Musin Concern, sebuah konglomerasi yang memegang lisensi beberapa merek mobil [[Eropa]] dan [[Jepang]], serta pabrik tekstil dengan merek Kancil Mas. Pada tahun 1930-an, Dasaad juga terjun ke bisnis perkapalan dan kemudian menjadi importir alat-alat manufaktur.<ref>Windoro Adi, Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi, Gramedia Pustaka Utama, 2010</ref> |
|||
Dasaad sempat magang selama satu tahun di Singapura sebelum kembali ke [[Palembang]] dan mendirikan usahanya sendiri. Ia merupakan seorang otodidak yang mengembangkan bisnisnya dari bawah. Ia memulai kariernya sebagai pengusaha sejak berumur belasan.<ref>Mestika Zed, Kepialangan Politik dan Revolusi Palembang 1900-1950, 2003</ref> Karena bisnisnya yang banyak mengambil hasil bumi, Dasaad sering hidup berpindah-pindah, dari Sumatera ke Jawa hingga Singapura. |
|||
Pada dekade 1930-an, ia berkongsi dengan [[Ayub Rais]] serta [[Djohor Soetan Perpatih]] dan [[Djohan Soetan Soelaiman]] mendirikan Firma Malaya Import Mij yang berkerjasama dengan [[Jepang]].<ref>The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War, 2009</ref> Ia juga terjun ke bisnis perkapalan dan kemudian menjadi importir alat-alat manufaktur. Tahun 1941, ia mengakuisisi perusahaan tekstil Kancil Mas di [[Bangil, Pasuruan]]. Di masa pendudukan Jepang, Dasaad ditunjuk sebagai dewan pengawas perdagangan tekstil. Pasca kemerdekaan, perusahaannya Dasaad Musin Concern memegang lisensi beberapa merek mobil [[Eropa]] dan [[Jepang]]. Pada tahun 1961, bersama [[Hasjim Ning]], [[Jusuf Muda Dalam]], dan [[Ciputra]], ia mendirikan perusahaan konstruksi [[Pembangunan Jaya|PT. Pembangunan Jaya]]. |
|||
Setelah [[Orde Lama]] jatuh, bisnisnya mulai meredup. Pemerintahan [[Soeharto]], tak begitu menyukai orang-orang dekat Soekarno, termasuk dirinya. |
|||
Bersama [[Hasyim Ning]] dan [[Rahman Tamin]] ia dikenal sebagai pelopor pengusaha pribumi Indonesia.<ref>[http://archive.is/aZ1lc "Dasaad, HM"] ''Portal Resmi provinsi DKI Jakarta''. Diakses 1-6-2014.</ref> Pada dekade 1950 - 1960-an mereka adalah orang-orang terkaya di Indonesia. Setelah tumbangnya [[Orde Lama]] lalu berganti dengan [[Orde Baru]] pamor mereka pun meredup, Karena sulit bersaing. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 33: | Baris 38: | ||
* [http://nasional.kompas.com/read/2009/02/10/15020816/Gedung.Dasaad.Diserbu "Gedung Dasaad Diserbu"] ''[[Kompas.com]]'', 10-2-2009. Diakses 1-6-2014. |
* [http://nasional.kompas.com/read/2009/02/10/15020816/Gedung.Dasaad.Diserbu "Gedung Dasaad Diserbu"] ''[[Kompas.com]]'', 10-2-2009. Diakses 1-6-2014. |
||
⚫ | |||
{{Anggota BPUPKI}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Anggota BPUPKI]] |
|||
[[Kategori:Wirausahawan manufaktur Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Lampung]] |
[[Kategori:Tokoh Lampung]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Wirausahawan tekstil Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Wirausahawan otomotif Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Wirausahawan konstruksi Indonesia]] |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 25 Desember 2022 12.36
Agus Musin Dasaad | |
---|---|
Lahir | Sulu, Pemerintahan Insuler Amerika Serikat di Filipina | 25 Agustus 1905
Meninggal | 11 November 1970 | (umur 65)
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pengusaha |
Dikenal atas | Konglomerat Indonesia |
Agus Musin Dasaad (25 Agustus 1905 – 11 November 1970) adalah seorang konglomerat pada masa awal berdirinya Republik Indonesia. Dia merupakan pemilik Dasaad Musin Concern, sebuah konglomerasi yang memainkan peranan cukup penting pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Dasaad juga merupakan anggota BPUPKI[1] dan dikenal sebagai donatur perjuangan Soekarno.[2]
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Dasaad lahir di Sulu, Filipina pada tanggal 28 Mei 1905. Ayahnya berasal dari keluarga pedagang di Lampung, sedangkan ibunya dari Sulu.[3] Di usianya yang baru menginjak satu tahun, keluarganya pergi merantau dan menetap di Lampung. Ia menghabiskan masa kecil dan pendidikan dasarnya disana, hingga kemudian masuk sekolah dagang di Singapura.
Dasaad sempat magang selama satu tahun di Singapura sebelum kembali ke Palembang dan mendirikan usahanya sendiri. Ia merupakan seorang otodidak yang mengembangkan bisnisnya dari bawah. Ia memulai kariernya sebagai pengusaha sejak berumur belasan.[4] Karena bisnisnya yang banyak mengambil hasil bumi, Dasaad sering hidup berpindah-pindah, dari Sumatera ke Jawa hingga Singapura.
Pada dekade 1930-an, ia berkongsi dengan Ayub Rais serta Djohor Soetan Perpatih dan Djohan Soetan Soelaiman mendirikan Firma Malaya Import Mij yang berkerjasama dengan Jepang.[5] Ia juga terjun ke bisnis perkapalan dan kemudian menjadi importir alat-alat manufaktur. Tahun 1941, ia mengakuisisi perusahaan tekstil Kancil Mas di Bangil, Pasuruan. Di masa pendudukan Jepang, Dasaad ditunjuk sebagai dewan pengawas perdagangan tekstil. Pasca kemerdekaan, perusahaannya Dasaad Musin Concern memegang lisensi beberapa merek mobil Eropa dan Jepang. Pada tahun 1961, bersama Hasjim Ning, Jusuf Muda Dalam, dan Ciputra, ia mendirikan perusahaan konstruksi PT. Pembangunan Jaya.
Setelah Orde Lama jatuh, bisnisnya mulai meredup. Pemerintahan Soeharto, tak begitu menyukai orang-orang dekat Soekarno, termasuk dirinya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Gedung Dasaad Diserbu" Kompas.com, 10-2-2009. Diakses 1-6-2014.