[go: nahoru, domu]

Lompat ke isi

Aria Jayanegara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 46: Baris 46:
'''Kabupaten Galuh''' berganti nama menjadi [[Kabupaten Imbanagara]] saat '''Mas Bongsar''' diangkat menjadi Bupati Galuh pada [[6 Agustus]] [[1636]] dengan Gelar Raden Panji Aria Jayanegara. Dan nama kabupatennya berubah menjadi Imbanagara untuk menghormati nama ayahnya.
'''Kabupaten Galuh''' berganti nama menjadi [[Kabupaten Imbanagara]] saat '''Mas Bongsar''' diangkat menjadi Bupati Galuh pada [[6 Agustus]] [[1636]] dengan Gelar Raden Panji Aria Jayanegara. Dan nama kabupatennya berubah menjadi Imbanagara untuk menghormati nama ayahnya.


Menurut buku Sejarah Ciamis yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kab Ciamis bekerja sama dengan LPPM Unigal, Sejak tahun [[1636]] M [[Kabupaten]] Imbanagara merupakan salah satu pusat kekuasaan di Galuh disamping Kertabumi dan Kawasen. Tahun 1641, kebijakan politik Mataram di mancanagara barat akibat dampak pemberontakan Dipati Ukur membuat wilayah Priangan di pecah menjadi empat kabupaten. Yaitu [[Sumedang]], [[Bandung]], Parakanmuncang dan Sukapura. Sedangkan wilayah [[Galuh]] dipecah menjdi 5 kabupaten yaitu:[[Imbanagara]], [[Bojonglopang]], [[Utama]], [[Kawasen]] ([[Banjarsari, Ciamis]]) dan [[Banyumas]]. Kabupaten Utama tidak lama kemudian dilebur ke wilayah Bojonglopang. Setelah itu terjadi lagi penciutan mancanagara barat oleh Sunan Amangkurat I penguasa Mataram yang menggantikan [[Sultan Agung]], menjadi 12 ajeg (kabupaten) Yaitu : Sumedang, Bandung, Parakanmuncang, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Kawasen, Wirabaya (Bojonglopang), Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar.
Menurut buku Sejarah Ciamis yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kab Ciamis bekerja sama dengan LPPM Unigal, Sejak tahun [[1636]] M [[Kabupaten]] Imbanagara merupakan salah satu pusat kekuasaan di Galuh disamping Kertabumi dan Kawasen. Tahun 1641, kebijakan politik Mataram di mancanagara barat akibat dampak pemberontakan Dipati Ukur membuat wilayah Priangan di pecah menjadi empat kabupaten. Yaitu [[Sumedang]], [[Bandung]], Parakanmuncang dan Sukapura. Sedangkan wilayah [[Galuh]] dipecah menjdi 5 kabupaten yaitu:[[Imbanagara]], [[Bojonglopang]], [[Utama]], [[Kawasen]] ([[Banjarsari, Ciamis]]) dan [[Banyumas]]. Kabupaten Utama tidak lama kemudian dilebur ke wilayah Bojonglopang. Setelah itu terjadi lagi penciutan mancanagara barat oleh Sunan Amangkurat I penguasa Mataram yang menggantikan [[Sultan Agung]], menjadi 12 ajeg (kabupaten) Yaitu: Sumedang, Bandung, Parakanmuncang, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Kawasen, Wirabaya (Bojonglopang), Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar.


Gara Tengah ternyata menyimpan kenangan buruk bagi RPA Jayanegara sehingga beberapa kali ibu kota kabupaten dipindahkan. Diantaranya ke Calingcing kemudian ke Bendanagara (Panyingkiran), sampai pada akhirnya ibu kota ditetapkan di Barunay (antara Cikoneng dan Kota Ciamis). Tempat ini memilki nilai strategis. Selain tidak kekurangan air juga memiliki hamparan dataran yang luas, Barunay akhirnya berubah nama menjadi Imbanagara. Waktu itu berdasarkan perhitungan Rd.Rg. Kusumasembada dan Rd.Rachmat bertepatan dengan [[12 Juni]] [[1642]] M. Momen inilah yang menjadi dasar penetapan berdirinya cikal bakal [[Kabupaten]] [[Ciamis]]. Dan Jayanegara memerintah selama [[42]] tahun. Imbanagara menjadi ibu kota kabupaten berlangsung sampai tahun [[1815]]. Dari tahun [[1642]] sampai [[1815]] M kabupaten-kabupaten lainnya seperti Kertabumi, Utama, Kawasen, Panjalu dan Kawali dilebur ke [[Kabupaten]] '''Imbanagara'''.
Gara Tengah ternyata menyimpan kenangan buruk bagi RPA Jayanegara sehingga beberapa kali ibu kota kabupaten dipindahkan. Diantaranya ke Calingcing kemudian ke Bendanagara (Panyingkiran), sampai pada akhirnya ibu kota ditetapkan di Barunay (antara Cikoneng dan Kota Ciamis). Tempat ini memilki nilai strategis. Selain tidak kekurangan air juga memiliki hamparan dataran yang luas, Barunay akhirnya berubah nama menjadi Imbanagara. Waktu itu berdasarkan perhitungan Rd.Rg. Kusumasembada dan Rd.Rachmat bertepatan dengan [[12 Juni]] [[1642]] M. Momen inilah yang menjadi dasar penetapan berdirinya cikal bakal [[Kabupaten]] [[Ciamis]]. Dan Jayanegara memerintah selama [[42]] tahun. Imbanagara menjadi ibu kota kabupaten berlangsung sampai tahun [[1815]]. Dari tahun [[1642]] sampai [[1815]] M kabupaten-kabupaten lainnya seperti Kertabumi, Utama, Kawasen, Panjalu dan Kawali dilebur ke [[Kabupaten]] '''Imbanagara'''.

Revisi per 7 Juni 2019 04.49

Raden Panji Aria Jayanegara
Bupati Ciamis/ Galuh Imbanagara
Masa jabatan
6 Agustus 1636 – 1678
PresidenRatu Wilhelmina
Sebelum
Pendahulu
Mas Dipati Imbanagara
Pengganti
R. T. Anggapraja
Sebelum
Informasi pribadi
LahirHindia Belanda Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Raden Panji Aria Jayanegara adalah Bupati Ciamis/ Galuh Imbanagara periode 6 Agustus 1636 - 1678 M.[1]

Biografi

Namanya Mas Bongsar Raden Panji Aria Jayanegara putra Ujang Purba/ Mas Dipati Imbanagara putra Ujang Ngoko/ Adipati Panaekan putra Prabu Galuh Cipta Permana putra Maharaja Cipta Sanghyang (Ujang Meni) putra Prabu Haur Koneng putra Pucuk Umum Galuh Pangauban Pangandaran.[2]

Galuh jadi Imbanagara

Kabupaten Galuh berganti nama menjadi Kabupaten Imbanagara saat Mas Bongsar diangkat menjadi Bupati Galuh pada 6 Agustus 1636 dengan Gelar Raden Panji Aria Jayanegara. Dan nama kabupatennya berubah menjadi Imbanagara untuk menghormati nama ayahnya.

Menurut buku Sejarah Ciamis yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kab Ciamis bekerja sama dengan LPPM Unigal, Sejak tahun 1636 M Kabupaten Imbanagara merupakan salah satu pusat kekuasaan di Galuh disamping Kertabumi dan Kawasen. Tahun 1641, kebijakan politik Mataram di mancanagara barat akibat dampak pemberontakan Dipati Ukur membuat wilayah Priangan di pecah menjadi empat kabupaten. Yaitu Sumedang, Bandung, Parakanmuncang dan Sukapura. Sedangkan wilayah Galuh dipecah menjdi 5 kabupaten yaitu:Imbanagara, Bojonglopang, Utama, Kawasen (Banjarsari, Ciamis) dan Banyumas. Kabupaten Utama tidak lama kemudian dilebur ke wilayah Bojonglopang. Setelah itu terjadi lagi penciutan mancanagara barat oleh Sunan Amangkurat I penguasa Mataram yang menggantikan Sultan Agung, menjadi 12 ajeg (kabupaten) Yaitu: Sumedang, Bandung, Parakanmuncang, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Kawasen, Wirabaya (Bojonglopang), Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar.

Gara Tengah ternyata menyimpan kenangan buruk bagi RPA Jayanegara sehingga beberapa kali ibu kota kabupaten dipindahkan. Diantaranya ke Calingcing kemudian ke Bendanagara (Panyingkiran), sampai pada akhirnya ibu kota ditetapkan di Barunay (antara Cikoneng dan Kota Ciamis). Tempat ini memilki nilai strategis. Selain tidak kekurangan air juga memiliki hamparan dataran yang luas, Barunay akhirnya berubah nama menjadi Imbanagara. Waktu itu berdasarkan perhitungan Rd.Rg. Kusumasembada dan Rd.Rachmat bertepatan dengan 12 Juni 1642 M. Momen inilah yang menjadi dasar penetapan berdirinya cikal bakal Kabupaten Ciamis. Dan Jayanegara memerintah selama 42 tahun. Imbanagara menjadi ibu kota kabupaten berlangsung sampai tahun 1815. Dari tahun 1642 sampai 1815 M kabupaten-kabupaten lainnya seperti Kertabumi, Utama, Kawasen, Panjalu dan Kawali dilebur ke Kabupaten Imbanagara.

Hal itu mengakibatkan wilayah Imbanagara semakin luas, dari Sungai Cijolang sampai ke pantai selatan dan dari Citanduy sampai ke Sukapura. Bahkan wilayah yang terletak sebelah timur Citanduy seperti Dayeuhluhur, Nusa Kambangan, Cilacap dan Banyumas, dijadikan wilayah perwalian Kabupaten Imbanagara. Sehingga wilayah kekuasaan Kabupaten Imbanagara hampir menyamai luas Kerajaan Galuh sehingga kedudukan Imbanagara paling tinggi di wilayah Galuh.

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Mas Dipati Imbanagara
Bupati Ciamis/ Galuh Imbanagara
1636 - 1678
Diteruskan oleh:
Anggapraja