Teori sistem dunia: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tag: BP2014 |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
== Perbandingan Teori Dependensi denga Teori Sistem Dunia == |
== Perbandingan Teori Dependensi denga Teori Sistem Dunia == |
||
{| class="wikitable" style="width:100%; background:#fff;" |
|||
|- align="center" |
|- align="center" |
||
! style="background: #bfe0bf;"| Elemen Perbandingan |
! style="background: #bfe0bf;"| Elemen Perbandingan <ref name="sistemdunia"/>. |
||
! style="background: #bfe0bf;"| Teori Dependensi |
! style="background: #bfe0bf;"| Teori Dependensi |
||
! style="background: #bfe0bf;"| Teori Sistem Dunia |
! style="background: #bfe0bf;"| Teori Sistem Dunia |
Revisi per 30 April 2014 16.41
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3847 hari 140 menit lalu. |
Sejarah
Teori sistem dunia lahir karena dua teori sebelumnya, yaitu teori modernisasi dan teori dependensi menuai banyak kritik. Teori modernisasi dikritik sebagai rasionalisasi imperialisme [1]. Oleh karena itu, lahirlah teori dependensi yang pertama kali di Amerika Latin [1]. Teori ini lebih menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga [1]. Akan tetapi, penganut teori modernisasi beranggapan bahwa teori dependensi hanya merupakan alat propaganda politik dari ideologi revolusioner Marxisme, bukan merupakan karya ilmiah, melainkan lebih merupakan pamflet politik dan dianggap tidak mampu bahkan putus asa dalam usahanya untuk berlomba dan bertarung dalam kajian ilmiah [1]. Pada pertengahan pertama tahun 1970-an lahir ajaran baru yang dikembangkan oleh Wallerstein dan pengikutnya [1]. Mereka menyebutnya sebagai perspektif sistem dunia atau sistem ekonomi kapitalis dunia [1]. Menurut Kaye, perspektif yang dirumuskan Wallerstein ini lahir dengan cara mengambil intisari dan menyerap pola pikir dari dua tradisi pemikiran yang dahulu ada, yakni pola pikir pembangunan negara Dunia Ketiga neomarxis dan ajaran Annales Perancis [1]. Bagi Wallerstein, perspektif sistem dunia bukan merupakan teori, tetapi sebuah protes melawan kecenderungan terbentuknya struktur pemahaman dan pengkajian ilmu sosial dari lahirnya pada pertengahan abad ke-19 [1].
Model Tri Kutub
Terdapat satu konsep dalam perspektif sistem dunia, yaitu konsep negara semi pinggiran (semi periferi) [1]. Dalam konsep ini terkandung ajaran sistem dunia yang menjelaskan berbagai kemungkinan perubahan status relatif satu negara di dalam sistem ekonomi kapitalis dunia [1]. Menurut Wallerstein, dunia terlalu kompleks untuk dijelaskan dengan model dwi kutub, yakni sentral (inti) dan pinggiran (periferi) [1]. Banyak negara yang terletak di antara dua posisi tersebut yang tidak dapat dan tidak tepat untuk dikategorikan sebagai negara sentral maupun negara pinggiran [1]. Ada dua alasan utama mengapa sistem ekonomi kapitalis dunia yang ada sekarang ini memerlukan kategori semi pinggiran [1]. Pertama, polarisasi sistem dunia yang menjadi dua kutub, dengan hanya sedikit yang memiliki status tinggi dan harus berhadapan dengan amat banyak yang memiliki status rendah, akan mudah menyebabkan disintegrasinya sistem dunia [1]. Oleh karena itu, perlu diciptakan kategori menengah untuk menghindari krisis tersebut [1]. Kedua, untuk membantu pembentukan iklim dan daerah ekonomis baru yang diperlukan oleh para pemilik modal untuk memindahkan modalnya dari tempat yang sudah tidak efisien lagi ke tempat baru yang sedang tumbuh [1]. Tempat baru ini yang disebut Wallerstein sebagai negara semi pinggiran [1]. Bagi Wallerstein, negara semi pinggiran memiliki dua karakteristik pokok. Pertama, negara tersebut memiliki posisi tawar-menawar perdagangan yang berbeda dengan negara pinggiran [1]. Pertukaran barang yang terjadi antara negara sentral dengan negara pinggiran menggambarkan pertukaran antara barang yang diproduksi dengan upah tinggi dengan barang yang diproduksi dengan upah rendah sehingga menghasilkan pertukaran yang tidak seimbang [1]. Kedua, negara semi pinggiran memiliki kepentingan langsung untuk mengatur dan mengawasi pertumbuhan pasar dalam negeri [1]
Inti
Negara inti merupakan negara yang paling diuntungkan dalam sistem ekonomi kapitalis [2]. Sebagian besar negara di Eropa Barat (Inggris, Belanda, Perancis) merupakan kawasan inti pertama [2]. Secara politik, negara-negara tersebut mengembangkan pemerintahan pusat yang kuat, birokrasi yang ekstensif dan tentara yang besar [2]. Hal ini memungkinkan kaum borjuis lokal mendapatkan kontrol atas perdagangan internasional dan surplus modal dari perdagangan tersebut untuk keuntungan mereka sendiri [2].
Periferi
Negara semi periferi tidak memiliki pemerintah pusat yang kuat atau dikendalikan oleh negara-negara lain, bahan baku diekspor ke negara inti dan bergantung pada praktik kerja yang koersif [2]. Negara inti mengambil sebagian besar surplus modal yang dihasilkan oleh pinggiran melalui hubungan perdagangan yang tidak adil [2]. Negara di Eropa Timur (terutama Polandia) dan Amerika Latin menunjukkan karakteristik dari negara periferi [2]. Di Polandia, raja kehilangan kekuatan untuk menjadi eksportir utama gandum ke seluruh Eropa [2]. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dan mudah dikontrol, tuan tanah memaksa pekerja di desa menjadi budak di perkebunan komersial mereka [2]. Di Amerika Latin, penaklukan Spanyol dan Portugis menghancurkan struktur otoritas adat dan menggantinya dengan birokrasi yang lemah di bawah kendali negara-negara Eropa [2]. Tuan tanah lokal yang kuat asal Hispanik menjadi petani kapitalis aristokrat [2]. Perbudakan penduduk asli, impor budak Afrika, dan praktik kerja koersif memungkinkan ekspor bahan baku murah ke Eropa [2]. Sistem tenaga kerja di kedua daerah periferi ini didirikan untuk menghasilkan barang bagi ekonomi dunia kapitalis, bukan hanya untuk konsumsi internal [2].
Semi Periferi
Negara semi periferi bisa dikatakan sebagai negara inti yang mengalami penurunan atau negara periferi yang berusaha meningkatkan posisi dalam sistem ekonomi dunia [2]. Contoh negara yang menurun dari negara inti menjadi semi periferi adalah Portugal dan Spanyol [2]. Negara semi periferi lainnya saat ini adalah Italia, Jerman selatan dan Perancis selatan [2]. Negara periferi gagal mendominasi perdagangan internasional dan dengan demikian tidak mendapat keuntungan pada tingkat yang sama seperti negara inti [2].
Eksternal
Negara ini mempertahankan sistem ekonomi mereka sendiri sehinga berada di luar sistem ekonomi dunia modern [2]. Rusia merupakan negara yang berada pada sistem ekonomi ini [2]. Rusia memasok gandum untuk pasar dalam negeri [2]. Gandum ini juga diperdagangkan dengan negara di Asia dan Eropa. Akan tetapi, perdagangan di dalam negeri tetap lebih penting dibandingkan dengan perdagangan dengan negara lain [2]. Kekuatan Rusia yang besar ini membantu ekonomi dalam negeri dan membatasi pengaruh dari luar [2].
Perbandingan Teori Dependensi denga Teori Sistem Dunia
Elemen Perbandingan [1]. | Teori Dependensi | Teori Sistem Dunia |
---|---|---|
Unit Analisa | Negara-bangsa | Sistem dunia |
Metode Kajian | Historis-struktural: masa jaya dan surut negara-bangsa | Dinamika sejarah sistem dunia: kecenderungan sekular dan irama perputaran (siklus) |
Struktur Teori | Dwi kutub: sentral dan pinggiran | Tri kutub: sentral, semi pinggiran dan pinggiran |
Arah Pembangunan | Deterministik ketergantungan selalu merugikan | Kemungkinan mobilitas naik dan turun |
Arena Kajian | Negara pinggiran | Negara pinggiran, semi pinggiran, sentral dan sistem ekonomi dunia |
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Suwarsono, Alvin Y. So (1991). Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia: Teori-teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. hlm. 95-204.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v (Inggris) "Modern History Sourcebook: Summary of Wallerstein on World System Theory". Diakses tanggal 30 April 2014. line feed character di
|title=
pada posisi 28 (bantuan)