Banyamulenge
Banyamulenge adalah kelompok etnis Tutsi yang tiba di Kongo sebelum penjajahan terutama dari Rwanda, Burundi, dan Tanzania. Banyamulenge adalah istilah yang secara historis merujuk pada etnis Tutsi yang terkonsentrasi di Dataran Tinggi Kivu Selatan, di wilayah timur Republik Demokratik Kongo, dekat dengan perbatasan Burundi-Kongo-dan Tanzania.
Banyamulenge adalah kelompok minoritas dari populasi Kivu Selatan. Kelompok-kelompok etnis utama pada akhir 1990-an mengklaim Banyamulenge berjumlah tidak lebih dari 400.000, sementara simpatisan Banyamulenge mengklaim hingga sepuluh kali lipat jumlahnya. Populasi Banyamulenge pada awal abad ke-21 diperkirakan antara 50.000 dan 70.000 oleh René Lemarchand atau oleh Gérard Prunier sekitar 60.000–80.000, sebuah angka sekitar 3-4 persen dari total populasi provinsi.
Lemarchand mencatat bahwa kelompok itu mewakili "kasus etnogenesis yang agak unik."Banyamulenge Kivu Selatan berbeda secara budaya dan sosial dari Tutsi Kivu Utara dan Tutsi yang melarikan diri ke Kivu Selatan dalam revolusi Rwanda 1959-1962. Kebanyakan Banyamulenge berbicara Kinyamulenge, dialek yang mirip dengan kelompok-kelompok lain yang berbahasa Kinyarwanda. Posisi politik dan sosial yang ambigu dari Banyamulenge telah menjadi titik pertikaian di provinsi tersebut. Banyamulenge memainkan peran penting dalam ketegangan selama menjelang Perang Kongo Pertama pada tahun 1996–7 dan Perang Kongo Kedua tahun 1998–2003.
Referensi
sunting- Lemarchand, René (2009). The Dynamics of Violence in Central Africa. Philadelphia: University of Pennsylvania Press. ISBN 978-0-8122-4120-4.
- Mamdani, Mahmoud (2001). When Victims Become Killers: Colonialism, Nativism, and the Genocide in Rwanda . Princeton, NJ: Princeton University Press. ISBN 0-691-05821-0.
- Prunier, Gérard (2009). Africa's World War: Congo, the Rwandan Genocide, and the Making of a Continental Catastrophe. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-537420-9.
- Ruhimbika, Manassé (Müller). – Les Banyamulenge (Congo-Zaïre) entre deux guerres (préface de B. Jewsiewicki)
Paris, L’Harmattan, 2001, 299 p.