Mazmur 101
Mazmur 101 (disingkat Maz 101 atau Mz 101; penomoran Septuaginta: Mazmur 100) adalah sebuah mazmur dalam bagian ke-4 Kitab Mazmur di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen.[1] Digubah oleh Daud.[2][3]
Mazmur 101 | |
---|---|
Kitab | Kitab Mazmur |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 19 |
Teks
sunting- Naskah-naskah kuno yang memuat pasal ini:
- Teks Masoret (salinan tertua dari abad ke-10 M)
- Septuaginta (terjemahan Alkitab Ibrani dalam bahasa Yunani dari abad ke-3 SM)
- Gulungan Laut Mati, antara lain 11Q5, dari abad ke-2 SM.
- Mazmur ini dibagi atas 8 ayat.
- Dalam versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia, mazmur ini diberi judul "Seorang raja bernazar".
- Mazmur ini menggambarkan jenis hati yang harus dimiliki oleh seorang raja Israel jikalau Ia ingin memerintah sesuai dengan kehendak Allah. Sikap-sikap yang terungkap dalam mazmur ini juga mengena kepada orang yang menjadi pemimpin gereja (bandingkan Kisah Para Rasul 20:28; 24:16).[4]
Ayat 2
sunting- Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.[5]
Orang percaya yang setia akan memprioritaskan hal menyenangkan Allah di dalam rumah mereka. Kesalehan yang sejati harus pertama-tama diwujudkan dan dikembangkan dalam hubungan keluarga. Maksud dan tujuan seluruh hati kita haruslah untuk mencari Allah di dalam doa, mempelajari Firman Allah, mengadakan kebaktian keluarga, menunjukkan kasih dan perhatian kepada anggota keluarga, hidup tanpa cacat dan memiliki mata yang menolak untuk memandang kejahatan (lihat Mazmur 101:3 berikutnya).[4]
Ayat 3
sunting- Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku.[6]
Orang fasik menggunakan mata mereka untuk melihat kedursilaan, kefasikan, kekerasan, kekejaman, pornografi, dan bermacam-macam kejahatan lainnya sebagai sarana memuaskan hawa nafsu dan keinginan akan kesenangan yang tak wajar. Melalui televisi, film, video, buku dan majalah, orang dapat memandang bermacam-macam kejahatan. Akan tetapi, orang yang mengabdi kepada Allah dan kebenaran-Nya akan membenci dan menjauhi kejahatan (lihat Mazmur 97:10) dan menjaga kehidupan pribadi dan keluarga mereka dengan tidak menyuguhkan hal-hal yang tidak menyenangkan atau yang mendukakan Roh Kudus (lihat Mazmur 101:2 sebelumnya; Roma 1:32).[4]
- Memberi kata-kata penguatan untuk menggunakan bakat bagi maksud yang ditetapkan Allah untuk orang tersebut.[7]
Lihat pula
sunting- Nazar
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kisah Para Rasul 20, Kisah Para Rasul 24
Referensi
sunting- ^ (Indonesia) Otto Kaiser. Introduction to the Old Testament. Oxford: Basil Blackwell Oxford. 1975. 348
- ^ (Indonesia) Marie Claire Barth, B.A. Pareira, Tafsir Alkitab: Kitab Mazmur 73-150. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1998.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Mazmur 101:2
- ^ Mazmur 101:3
- ^ The Artscroll Tehillim page 214
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Mazmur 101 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Mazmur 101
- (Indonesia) Referensi silang Mazmur 101
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Mazmur 101
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Mazmur 101
- (Inggris) Psalms of All Seasons: Psalms 101
- (Inggris) Hymnary.org