[go: nahoru, domu]

Pelagra adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan niasin.[1] Penyakit pelagra memiliki karakteristik 3D yaitu dermatitis, demensia, serta diare.[1] Penderita penyakit pelagra apabila kulitnya terpapar sinar matahari maka akan meradang.[1] Peradangan tersebut memiliki bentuk pola simetris, selanjutnya radang tersebut akan menjadi pecah-pecah dan luka.[1] Peradangan karena kekurangan niasin ini juga dapat terjadi di bagian mukosa mulut serta saluran cerna.[1] Apabila menyerang bagian sistem saraf makan dapat menyebabkan penderitanya menjadi resah, sulit tidur, pusing, hilang ingatan bahkan sampai depresi berat.[1] Penyakit pelagra juga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.[1]

Seseorang penderita Pelagra

Penyakit pelagra terdiri dari 2 jenis yaitu pelagra primer dan pelagra sekunder.[2] Pelagra primer adalah penyakit pelagra yang penyebab utamanya adalah karena kukurangan niasin tanpa penyebab lain.[2] Penyakit pelagra sekunder adalah penyakit akibat kekurangan niasin karena menderita suatu penyakit lain.[2] Penyakit yang biasanya dapat menyebabkan pelagra sekunder adalah tumor karsinoid, diare berkepanjangan, sirosis hati, dan kolitis ulseratif.[2] Orang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat terjangkit pelagra.[2]

Penyakit pelagra efektif diobati dengan menggunakan niasin intravena atau nikotimad.[2] Supaya penderita dapat pulih dengan sempurna maka diperlukan pengaturan makanan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung protein tinggi.[2] Penderita pelagra sebaiknya melindungi kulitnya dari sengatan sinar matahari misalnya menggunakan tabir surya.[2]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f g Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 200. ISBN 979-655-686-3. 
  2. ^ a b c d e f g h "Pellagra". DermNet NZ. Diakses tanggal 20 Mei 2014.