[go: nahoru, domu]

Perjuangan Quotes

Quotes tagged as "perjuangan" Showing 1-30 of 59
Mochtar Lubis
“Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan, maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan.”
Mochtar Lubis, Jalan Tak Ada Ujung

“Anak-anak muda jaman sekarang itu lucu dan agak susah dimengerti. Mereka cukup bersemangat membuat berbagai macam proposal untuk kegiatan organisasi yang mereka ikuti. Tapi proposal hidup yang berisi visi dan strateginya meraih mimpi, justru lupa mereka buat sendiri.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Sebab cinta, tak ada yang benar-benar bisa bertahan sendiri.
Untuk sesuatu yang seharusnya diperjuangkan berdua.”
Boy Candra, Sebuah Usaha Melupakan

“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Kita tidak akan jatuh oleh hadangan gunung. Tetapi kerikil, justru yang paling kerap membuat kita jatuh terhuyung.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Hendri Teja
“Konon seseorang yang bermuka tebal memiliki separuh dunia.”
Hendri Teja, Tan: Sebuah Novel

Hanum Salsabiela Rais
“Kata orang, keterbatasan membuat orang kreatif. Keterbatasan membuat orang terpecut melakukan apa pun yang dijalani dengan maksimal. Keterbatasan tak ubahnya situasi yang dibuat Tuhan untuk membuat kita lebih berjuang. Jika berhasil melewati keterbatasan itu, buah perjuangan yang kita dapatkan akan lebih berkesan. (110)”
Hanum Salsabiela Rais, Bulan Terbelah di Langit Amerika

“Orang-orang hanya melihat kamu dari waktu untuknya, sedangkan mereka tidak melihat apa kesibukanmu, apa prioritasmu dan apa yang sedang kamu perjuangkan”
Arief Subagja

“Kalau perlu kita jadi kurang ajar
kerana terlalu lama
kita mati dalam bersabar.”
Mohamad Saleeh Rahamad, Puisi Orang Bertujuh

Hendri Teja
“Lelaki kaum pergerakan hanya layak dicintai, bukan dinikahi. Ibarat burung, jika kakinya diikat sebentar, dia akan canggung terbang tinggi. Tetapi jika kakinya diikat terlampau lama, dadanya akan meledak akibat gejolak hasrat.”
Hendri Teja, Tan: Gerilya Bawah Tanah

“Perjuanganmu tidak akan sia-sia, ketika orang lain hanya menilai hasil akhirmu, kelak mereka akan menyadari betapa hebatnya perjuanganmu. Mereka akan menyadari, hasil akhir yang hebat berasal dari perjuangan yang hebat!”
Arief Subagja

“Kamu hanya perlu mempersiapkan tanganmu untuk menggenggam mimpimu!”
Arief Subagja

“Seberapa pentingnya prioritasmu adalah cerminan masa depanmu!”
Arief Subagja

Walt Whitman
“Aku mencintaimu apa adanya, tetapi aku lebih mencintaimu untuk sesuatu yang akan engkau lakukan.

(Carl Sandburg)”
Walt Whitman, et. al, Nyanyian Diri dan Sepilihan Puisi Cinta

“Yang mana fiksi?
Yang mana nyata?

Semuanya akan terasa sama,
jika berkunjung ke negara saya.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

Mahbub Djunaidi
“Kekayaan negeri kamu sekalian pernah berubah jadi malapetaka, karena orang-orang Barat datang kemari semata-mata untuk merampok. Akibatnya, mereka kaya dan kita miskin. Jadi, kita ini penduduk miskin di negeri kaya. Kamu mesti ingat betul ini. Lantas kita berontak, berkali-kali berontak. Inj pemberontakan yang sah dan sudah semestinya.”
Mahbub Djunaidi, Dari Hari ke Hari

“Ketika sebuah perjuangan menghasilkan satu komitmen, ketika sebuah proses menghasilkan satu tujuan, ingat kawan! Hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses!”
Arief Subagja

Andhyka C. Adhitama
“Maaf sekali, tapi seperti yang sudah saya katakan, saya hanya mencari kebenaran. Dan terus terang, bukan hanya Anda seorang yang punya sesuatu untuk diperjuangkan bukan?”
Andhyka C. Adhitama, Veranda dan Pembunuhan di Seribu Pintu

“Kamu membutuhkan sebuah motivasi untuk bisa segera mulai melangkah”
Arief Subagja

“- Jika kita disuruh-suruh

Jika kita disuruh bungkam
dengan ketidakjelasan,
disuruh diam tanpa sepatah kata
yang kita lontarkan,
diadili tanpa adanya bukti,
dikotomi karena berani beropini.

Maka menyambung lidah Widji,
kita lawan mereka sampai mati.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“Ketika ujian dan derita hidup menjadi cambuk, kau akan berlari melesat bagai kuda mencapai garis finish dari perjuanganmu yang sesungguhnya.”
Ira Diana, Lisa San No Machigatta Koi

“Single Mom

Pada awal cerita, tidak ada yang membuat outline hidunya ingin menjadi single mom.
Tidak pernah ada.
Maka, bantulah mereka dengan semangat, agar mereka bisa meneruskan cerita hidupnya hingga akhir.,”
Ira Diana

“Perjuangan hanyalah tulisan pada batu nisan, dengan tanggal lahir niat, tanggal wafat putus asa, ditancapkan di tanah yang gersang, di mana kau hanya terpaku sesak dan membiru melihatnya, tercekik racun impian yang kelebihan dosis, dengan lirih setengah mati kau menuliskan dongeng tentangnya.”
Achmad Aditya Avery

Auni Zainal
“Meneruskan hidup ialah perjuangan manusia untuk hidup bersama memori orang yang dia cintai, bukan perjuangannya untuk melupakan jasad orang tersebut.”
Auni Zainal, Mawaddah Ilmi Ingin Pulang

Titon Rahmawan
“Ada luka berwarna tembaga di dadanya, tapi kami masih bisa mendengar suara igauannya dari balik bilik tertutup kelambu itu, "Dan demikianlah, di balik akar perjuangan... Di tengah balau pertempuran... Di sela-sela ledakan granat dan letusan suara senapan (terdengar hela suara nafas tertahan). Di atas puing puing dan reruntuhan akibat peperangan ini, kita tidak bisa lagi mengandalkan kata-kata sebagai senjata untuk mengungkap kebenaran. Karena bahkan kata-kata pun bisa berkurang ketajamannya. Karena kata-kata pun bisa menjadi mandul dan kehilangan kekuatannya.”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Perjuangkan apa yang ingin kamu raih dengan kesabaran. Dan pertahankan apa yang kamu capai juga dengan kesabaran.”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Pure Fire Spirit

Are we really being crushed by adversity? When leaders are throwing agitations and motions of no confidence at each other. Who is right and who is not? Who should we follow?

We cannot look out and then proclaim ourselves a warrior or rebel. We don't become heroes that way. We cannot do so without trying to look within.

Have we looked in the mirror without cracking the glass? Are we really standing on our own accord or on the will of others? Are we fighting in the spirit of pure fire?

Have we been able to detach ourselves from the motives that keep us shackled to self-interest? Are we ready for jihad and martyrdom?”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Semangat Api Murni

Apakah kita sungguh-sungguh sedang terhimpit oleh kesulitan? Ketika para pemimpin saling melemparkan agitasi dan mosi tidak percaya. Siapa yang benar dan tidak? Siapa yang harus kita ikuti?

Kita tidak bisa melihat keluar dan lalu memproklamirkan diri sebagai seorang pejuang atau pemberontak. Kita tidak menjadi pahlawan dengan cara seperti itu. Kita tidak bisa melakukannya tanpa berusaha melihat ke dalam diri.

Apakah kita sudah bercermin tanpa membuat kacanya retak? Apakah kita sungguh berdiri atas kemauan kita sendiri atau atas kehendak orang lain? Apakah kita berjuang dalam semangat api yang murni?

Apakah kita sudah mampu melepaskan diri dari motif-motif yang membuat kita terbelenggu oleh kepentingan diri sendiri? Apakah kita telah siap untuk berjihad dan menjadi syuhada?”
Titon Rahmawan

“Sejatinya Banda bagi kami adalah pengharapan, tempat asa dan cita kami gantungkan demi hidup yang lebih mulia.”
Robi Aulia Abdi

« previous 1
Quantcast