Bandar Udara Haluoleo
Bandar Udara Haluoleo | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Kdiairport.jpeg | |||||||||||||||
Informasi | |||||||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||||||
Pemilik | Pemerintah Sulawesi Tenggara | ||||||||||||||
Pengelola | Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara | ||||||||||||||
Melayani | Kendari | ||||||||||||||
Lokasi | Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia | ||||||||||||||
Ketinggian dpl | 164 mdpl | ||||||||||||||
Koordinat | 4°4′53.79″S 122°25′05.63″E / 4.0816083°S 122.4182306°E | ||||||||||||||
Situs web | http://kdi.informasibandara.org | ||||||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||||||
|
Bandar Udara Haluoleo (sebelumnya Bandar Udara Wolter Monginsidi) adalah bandar udara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia (IATA: KDI, ICAO: WAWW). Sebelumnya nama bandar udara ini diambil dari nama Robert Wolter Monginsidi, pahlawan nasional Indonesia yang dieksekusi oleh Belanda selama Revolusi Nasional Indonesia. Sejak 13 Februari 2010, nama bandar udara ini diubah untuk menghormati sultan keenam Kesultanan Buton, Haluoleo.
Bandara Haluoleo telah mengalami beberapa peningkatan pelayanan, khususnya dengan adanya fasilitas Aerobridge atau Garbarata yang memudahkan penumpang memasuki kawasan terminal keberangkatan dan kedatangan bandara dan menuju dari dan ke Pesawat udara.
Apron bandara kini mengalami perluasan yang memungkinkan dapat menampung tidak kurang dari 8 pesawat berbadan lebar Narrow-Body sekelas Boeing 737-900ER maupun Airbus A320
Dengan anggaran yang telah di setujui oleh Menteri Keuangan senilai Rp. 70 Miliar, Bandara Haluoleo, Kendari, resmi akan di kembali diperpanjang runway/landasan pacunya dari 2.500 meter, menjadi 2.800 meter pada tahun 2013-2014 nanti. Hal ini berkaitan dengan frekuensi penerbangan yang mulai meningkat dan padat dan adanya penggunaan pesawat generasi terbaru seri tipe Narrow-Body yang digunakan beberapa maskapai seperti; Lion Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air[1].
Maskapai penerbangan dan tujuan
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Garuda Indonesia | Jakarta, Makassar |
Lion Air | Makassar, Jakarta, Surabaya |
Wings Air | Makassar, Wakatobi |
Merpati Nusantara Airlines | Makassar |
Sriwijaya Air | Makassar, Surabaya |
Aviastar Mandiri | Toraja |
Susi Air | Kolaka, Watampone |
Statistik
Peringkat | Maskapai | Frekuensi (Mingguan) |
Rute Tujuan |
---|---|---|---|
1 | Lion Air | 56 | Makassar |
2 | Garuda Indonesia | 21 | Makassar |
3 | Sriwijaya Air | 7 | Makassar |
4 | Lion Air | 14 | Jakarta |
5 | Susi Air | 2 | Kolaka |
6 | Merpati Nusantara Airlines | 14 | Makassar |
7 | Wings air | 4 | Wakatobi |
8 | Aviastar Mandiri | 1 | Toraja |
Insiden di Bandara Haluoleo
- 1 April 2002, Pelita Air Service dengan nomor penerbangan PA-632 dari Makassar tergelincir ke luar landasan pacu Bandara Haluoleo sejauh 400 meter saat mendarat. Fokker F28 tersebut mengalami kerusakan berat meski 84 penumpangnya selamat.
- 10 Januari 2005, Lion Air dengan nomor Penerbangan JT-789, rute Kendari-Makassar-Surabaya, McDonnell Douglas MD-82 gagal take off di Bandara Haluoleo, Kendari akibat salah satu bannya kempes.
- 9 Juni 2006, Merpati Nusantara Airlines, nomor penerbangan MZ-715, Boeing 737-200 tujuan Kendari-Makassar-Surabaya mendarat darurat di Bandara Wolter Monginsidi/Bandara Haluoleo akibat salah satu mesinnya mengalami kerusakan karena kemasukan kawanan burung (birds strike).
- 8 Maret 2011, Lion Air dengan nomor penerbangan JT-708, Boeing 737-400, mengalami masalah pada pendaratan, setelah diketahui salah satu ban belakang kempes. Pesawatpun di evakuasi ke Lanud Wolter Monginsidi untuk menjalani perbaikan.
- 2 Januari 2012, Sriwijaya Air, Boeing 737-200 degan nomor penerbangan SJ-594 tujuan Kendari-Makassar-Surabaya-Semarang gagal lepas landas (take off) setelah mengalami kebocoran oli pada sistem hidrolik pesawat.
Referensi
Pranala luar